Wednesday, December 20, 2017

halloween tanpa kepala

Kutatap cahaya pucat itu.
Tangan demi tangan menyembul keluar dari bawah tanah, mengibaskan debu yang melekat padanya, lalu meregang. Lusinan tangan bermunculan, bersinar-sinar kuning dan hijau di bawah cahaya bulan.
Kemudian menyusul kepala-kepala manusia. Rambut mereka penuh tanah, kulit mereka berlepasan, bergelayutan pada tempurung kepala. Kepala-kepala itu menatapku dengan sorot mata penuh permohonan, wajah mereka berkerut, mulut mereka terbuka kesakitan.
“Bawa aku...,” salah satu dari mereka berkata dengan bisikan parau.

No comments:

Post a Comment