Sunday, December 3, 2017
guru monster
Mrs. Margh keluar dari belakang meja.
Kakinya menimbulkan suara basah di karpet.
Ia mulai mengitariku, sepasang mata cokelatnya mengamatiku dengan lapar. Perutnya berkeruyuk, keras sekali, sampai aku terlompat. Bunyinya seperti bathtub yang sedang dikosongkan.
"Ini tidak adil!" teriakku. “Ini tidak... manusiawi!"
Senyumnya semakin lebar.
"Aku memang bukan manusia," katanya.
"Aku ini MONSTER."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment